Rabu, 18 Januari 2012

Gedung Putih Dilempari Bom Asap

Gedung Putih
Sesuatu yang tampak sebagai bom asap itu dilempar melewati pagar kompleks Gedung Putih pada Selasa (17/1) malam waktu setempat. Istana kepresidenan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, itu pun langsung ditutup.

''Benda tersebut dilempar melewati pagar ke satu tempat ketika sebanyak 1.000 sampai 1.500 demonstran "Occupy DC" berdemonstrasi di luar Gedung Putih,'' kata juru bicara Dinas Rahasia AS, George Ogilvie.

Ia mengatakan pihak berwenang akan melakukan tindakan yang tepat untuk menjernihkannya. Ogilvie juga mengatakan mayoritas pemrotes telah meninggalkan daerah itu dan tak ada penangkapan.

Obama bersama istrinya, Michelle Obama, sedang pergi makan malam dan tak berada di Gedung Putih saat insiden bom asap itu terjadi. Penyelidikan kini sedang dilakukan. Anggota pers Gedung Putih dilarang meninggalkan lokasi.


source. http://id.berita.yahoo.com/
READ MORE - Gedung Putih Dilempari Bom Asap

Mengapa Semakin Banyak Wanita Melahirkan Anak Kembar?



Untuk pertama kalinya dalam sejarah, wanita lajang yang berusia di bawah 30 tahun memiliki penghasilan lebih besar dari pria dalam rentang usia yang sama.

Pada waktu bersamaan, terjadi kelahiran anak kembar di AS lebih banyak dari yang pernah ada. Apakah kedua fakta tersebut saling berhubungan? Jawabannya iya.

Laporan baru dari Center of Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan, tingkat kelahiran bayi kembar naik dua kali lipat pada tiga dekade terakhir. Sampai tahun 2009, terdapat satu kelahiran kembar dari 30 kelahiran.

Peningkatan penggunaan obat penyubur dan meningkatnya kualitas perawatan dianggap sebagai salah satu faktor penyebab. Faktor lainnya adalah lebih banyak wanita yang menunggu sampai mereka berusia lebih dari 30 tahun menikah.

Pada tahun 2008, 14 persen seluruh kelahiran di AS merupakan dari wanita yang berusia 35 ke atas. Dan angka tersebut masih terus meningkat.

Akibat evolusi, wanita di usia 30-an secara biologis lebih besar kemungkinan untuk melahirkan anak kembar, bahkan tanpa bantuan perawatan kesuburan. Sepertinya tubuh kita mulai mengejar ketinggalan kemajuan teknologi.

Selagi para wanita menghabiskan waktu mengejar karier dan menunda memiliki anak sampai berusia 30 sampai 40-an, sebuah pertanyaan yang cenderung menyinggung gender tetapi sangat rasional muncul. Apakah populasi manusia akan menurun karena para wanita tidak mau punya banyak anak? Apakah anak-anak akan tidak memiliki saudara karena wanita menunggu terlalu lama untuk memiliki anak?

Tetapi, dengan dua anak sekaligus, muncul juga permasalahan. Mengandung anak kembar meninggikan risiko baik untuk ibu maupun bayi. Kemungkinan terjadinya kelahiran prematur lebih besar dua kali lipat karena satu rahim dibagi untuk dua janin, yang dapat memicu risiko kesehatan yang tidak biasa kepada kedua anak tersebut.

Merawat anak kembar pun cukup melelahkan. Penelitian baru-baru ini menemukan, orangtua yang memiliki anak kembar mengalami masalah kesehatan mental lebih banyak daripada mereka yang memiliki satu anak.

Tetapi untuk bayi kembar, yang tumbuh bersama kembarannya, keuntungannya juga berlipat. Tidak ada kakak-beradik lainnya yang memiliki kesempatan untuk menggunakan bahasa pribadi mereka sendiri. Fenomena bahasa bayi kembar disebut cryptophasia, dan itu menjadikan dua bayi kembar menjadi seorang bintang.

Anak kembar memiliki kemungkinan anak kembar juga lebih besar dari orang lainnya. Keuntungan lainnya anak kembar, mereka lebih mudah dapat pekerjaan di film komedi dan sangat membantu jika ingin bertukar identitas. Mereka juga dijamin memiliki teman setia seumur hidup.

Lihatlah Lilly Millward dan Ena Pugh, kembar tertua di dunia, yang berusia 102 tahun. Mereka sama-sama berumur panjang dan memiliki selera humor yang sama. "Kami sangat beruntung," kata Lily.

source. http://id.she.yahoo.com/mengapa-semakin-banyak-wanita-melahirkan-anak-kembar.html
READ MORE - Mengapa Semakin Banyak Wanita Melahirkan Anak Kembar?

Pengguna BlackBerry Pesimis, Android dan iOS Cenderung Optimis

Pengguna BlackBerry Pesimis, Android dan iOS Cenderung Optimis
Disamping pernak-pernik gadget yang semakin banyak saat ini, tentunya kita juga tidak hanya berposisi sebagai seseorang yang konsumtif terhadap perangkat gadget, tapi juga menjadi cerdas dengan beradaptasi bersama teknologi.

Gazelle baru saja melakukan sebuah surveinya selama ajang CES di Las Vegas (10-13/1) kemarin. Gazelle mengatakan, responden yang menggunakan perangkat iPhone menjadi orang-orang yang paling optimis dan pengguna smartphone Blackberry adalah orang-orang yang hidupnya selalu pesimis.

Hasil survei dari Gazelle mengatakan 52% pengguna iPhone dan 58% pengguna iPad selalu optimis mengenai masa depan mereka, sementara itu, Gazeele mengungkapkan pula para 28% pengguna smartphone Android dan 36% pengguna tablet dengan platform Android selalu optimis menatap masa depan. Lalu, 29% pengguna iPhone dan 60% pengguna iPad selalu optimis dan merasa positif terbaik di saat mereka merasa mendapatkan momen yang tidak menentu, dan 31% pengguna smartphone Android beserta 55% pengguna tablet Android selalu optimis dan merasa positif terbaik di saat mereka merasa mendapatkan momen yang tidak menentu.

Hasil yang berbeda justru didapat oleh pengguna Blackberry. 16% pengguna Blackberry seperti terlihat sulit menghadapi hidup mereka, dan jarang sesuai dengan keinginan mereka. Sementara itu 33% dari pengguna Blackberry terlihat sulit mengambil sisi positif dari diri mereka, serta pengguna Blackberry selalu hidup dalam balutan pesimis yang tinggi.

Sebuah survei yang cukup unik dari Gazelle, dalam memainkan psikologis pengguna gadget baik itu smartphone dan tablet dengan mengambil tema platform yang digunakan dengan respondennya. Bagaimana dengan di Indonesia? Apakah Anda pernah mengalami hal yang sama dengan para responden dari Gazelle?


source. http://id.berita.yahoo.com/
READ MORE - Pengguna BlackBerry Pesimis, Android dan iOS Cenderung Optimis
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...